rotan merupakan sumber mata pencahrian utama masyarakat sekitar hutan di Kabupaten Katingan

Wednesday, 6 August 2014

standar rattan responsible



Besarnya potensi rotan dengan berbagai permasalahan dan kendala dalam pengusahaan rotan merupakan tantangan yang harus dijawab setidaknya bagaimana upaya program guna memfasilitasi pengembangan kapasitas pemangku kepentingan dalam upaya menjawab beberapa persoalan yang paling mendasar yaitu pasokan bahan baku, kualitas standar pengolahan maupun hal yang terkait dengan persoalan strategis tatakelola dan tata niaga rotan.

 Program rotan lestari IKEA-WWF di Kabupaten Katingan bertujuan untuk mendorong upaya penguatan pasar dan industri rotan di Kabupaten Katingan dalam mendukung
terciptanya kelestarian rotan yang berkelanjutan dengan harapan pasar dan industri rotan akan berkontribusi pada upaya konservasi dan pelestarian ekosistem rotan.
Selain menjalankan program peningkatan produktifitas dan efisiensi dalam pengolahan dan perdagangan rotan di tingkat petani, juga akan memfasilitasi adanya sertifikasi rotan di Kabupaten Katingan dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan oleh petani.

WWF Indonesia dalam pelaksanan program pengutan pasar rotan di Kabupaten Katingan dengan dukungan dari IKEA telah bekerjasama dengan SUCOFINDO dalam menyusun ”Standar Rattan Responsible” sebagai langkah awal dalam mendorong adanya sertifikasi rotan.
Pada tanggal 14 – 20 April 2014, Sucofindo telah melakukan verifikasi lapangan yakni di Kecamatan Marikit & Kecamatan Kamipang guna melihat langsung proses pengelolaan kebun rotan hingga pemanenan apakah sesuai dengan kriteria dan indicator berdasarkan Draft Standar Rattan Responsible yang sudah disusun (Q).

No comments:

Post a Comment